Buy Mbah Suro Nginggil: Kisah hantjurnya petualangan dukun klenik Mbah Suro by Ramelan (ISBN: ) from Amazon's Book Store. Everyday low prices and free delivery on eligible orders. Selengkapnya : https://jateng.tribunnews.com/2022/07/21/cerita-mistis-mbah-suro-nginggil-blora-dekat-lokasi-jatuhnya-pesawat-tni-au-t50i-golden-eagle Ternyat. 
Lubang Mbah Suro KidiaImages Freelance Photographer
Di Sawahlunto tedapat sebuah lubang bekas tambang batu bara. Lubang tersebut menyimpan sejarah kelam tentang orang rantai. Salah satunya adalah Mbah Suro yang menjadi mandor para orang rantai di Sawahlunto. Nama Mbah Suro dijadikan nama salah satu lubang utama bekas tambang yang adi di Tangsi Baru, Kelurahan Tanah Lapang, Kecamatan Lembah Segar. Mbah Suro Nginggil is on Facebook. Join Facebook to connect with Mbah Suro Nginggil and others you may know. Facebook gives people the power to share and makes the world more open and connected.
Mulyono, bekas lurah Nginggil yang berumur kira-kira 46 tahun, sudah dikenal dengan sebutan "Mbah Suro". Ia bertindak sebagai dukun. Banyak orang mempercayai kesaktiannya, termasuk orang yang berkedudukan di kota-kota. Tak heran bila banyak orang datang. Dan desa Nginggil pun berubah wajah, bak daerah yang banyak dikunjungi turis. Konon, Suro Nginggil menjadi rujukan para anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) mencari kesaktian, terutama ilmu kebal senjata. Suro Nginggil menurut riwayatnya lahir 17 Maret 1921, dari orangtua bernama Reksosumito dan Saripah. Dia selama 10 tahunan pernah menjabat Kepala Desa Nginggil. 
IT Volunteer Desa Ngadirojo 6 Evaluasi selama 1 minggu bersama Mbah
PETILASAN TEMPAT PERTAPAAN MBAH SURO INGGIL. Seorang tokoh fenomenal yang menjadi fakta sejarah di desa tersebut. Salah satu sesepuh Desa Nginggil, Teguh menceritakan bahwa dirinya masih garis keturunan dari Mbah Suro Nginggil. "Mbah suro nginggil itu masih pak de kulo (saya, red), ini punden e tiang nginggil sedaya (pundennya semua orang, red)," ucapnya kepada tribunmuria.com, Selasa (19/7/2022).
Sebelum dikenal sebagai Mbah Suro, pria yang lahir di desa Nginggil pada 17 Maret 1921 ini bernama asli Muljono alias Surodihardjo. Ia pernah menyandang pangkat sersan di masa revolusi. Di antara pepohonan yang ada di Hutan Nginggil terdapat sebuah tempat sakral yang dikenal warga dengan nama Pertapan Mbah Suro Nginggil. Hanya orang-orang yang pengin memperdalam ilmu kanuragan yang bisa mendaki sampai ke sana. Warga yang kerap bersemedi di pertapaan Mbah Suro Nginggil kerap melakukan ritual-ritual kebatinan. 
Persaudaraan Setia Hati Terate Purwodadi Kubar SH Terate dan SH Winongo
Mbah Suro Inggil, demikian dipanggil oleh ribuan pengikutnya, lahir pada 17 Maret 1921 di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora. Sebenarnya, sebelum diburu karena menjadi anggota partai terlarang, Suro Inggil, pernah menjabat sebagai Kepala Desa Nginggil. Orang tua Suro Inggil yaitu Resosemito, juga kepala desa. (catatan sejarah Blora). MBAH SURO INGGIL. 3 likes. Book. Book. 3 people like this topic
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Ada cerita rakyat tentang keramatnya tempat yang biasa disebut dengan pertapaan Suro Nginggil yang terletak di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Lokasi ini, tepatnya di Hutan Pertapaan, Desa Nginggil, Blora merupakan lokasi jatuhnya pesawat jenis T-50i Golden Eagle milik TNI Angkatan Udara (AU) yang merenggut nyawa sang pilot pada. "Gerombolan PKI dari Surabaya berdatangan ke Mbah Suro Nginggil. Kata ibu saya waktu itu, mereka mau mendirikan kerajaan sendiri. Waktu itu keadaan tegang dan takut kemana-mana," paparnya. "Jadi Nduk, dulu itu ada yang namanya Surodihardjo. Tinggal di tengah hutan di Desa Nginggil, Menden, Blora. 
LAWAK JOWO Eps 04 Ojo Biso Rumongso Subtitle Indo MBAH SURO
Eyang Suro Nginggil memiliki nama asli Mulyono Surodiharjo. Memiliki berbagai kelebihan ilmu pengobatan alternatif dan pengetahuan supranatural membuatnya menjadi tujuan orang-orang yang sedang berkesusahan. Tahun '60-an, Eyang Suro Nginggil dipercaya menduduki jabatan Lurah Nginggil. Saat itu usianya baru menginjak 47 tahun. Menurut Ramelan, dalam buku Mbah Suro Nginggil: Kisah Hantjurnja.
